WhatsApp

Tips Santri Sulaimaniyah Menghafal Al-Quran

12 Februari 2025 |

Pondok Pesantren Sulaimaniyah yang biasa dikenal dengan nama Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah di Indonesia berdiri sejak 2005. Ponpes yang mempunyai cabang sekitar 5.000 di seluruh dunia ini telah 16 kali mewisuda santrinya di Indonesia.

Pengurus juga menyebut waktu menghafal masing-masing wisudawan. Ternyata durasi menghafal Al Quran antar santri beragam, ada yang cukup 5 bulan, 8 bulan, 9 bulan, 1 tahun, 15 bulan, 2 tahun, dan paling lama 3 tahun. Waktu yang terbilang relatif singkat untuk menghafal 29 Juz Al Quran. Sebab, untuk menjadi santri di Ponpes Sulaymaniyyah, mereka harus hafal juz amma (juz 30), minimal lulus MTs, dan usia maksimal 19 tahun.

Ditemui saat wisuda, salah satu tenaga pengajar Pesantren Sulaimaniyah menerangkan secara ringkas kepada Pinmas tentang metode Turki Usmani. "Setiap santri wajib menghafal Al-Quran mulai dari halaman 20 pada setiap juznya. Setelah halaman 20 dari tiap juz tersebut hafal dan dinyatakan lulus, maka santri melanjutkan hafalan pada halaman 18 dari setiap juz pula. Pola ini terus berlanjut hingga santri hafal semua juz," kata Ustadz yang tidak mau disebut namanya tersebut.

Pinmas pun sempat bertanya pada beberapa santri dan santriwati yang diwisuda. Salsabila Nur Indrastata (17) misalnya; gadis asal Sidoarjo Jawa Timur ini mengaku kalau metode Turki Usmani membantunya menghafal dengan cepat dan tidak mudah lupa. Salsabila sendiri berhasil menghafal selama 2 tahun 7 bulan.

Hal sama disampaikan Zaqiyah Alison (16) yang berhasil menghafal Al-Quran dalam waktu kurang dari 2 tahun.

D Rahmatullah (19), santri asal Sukabumi Jawa Barat ini mampu menghafal 1,3 tahun. Sedang Deden Suhendar (18) hafal dalam waktu 11 bulan. Menurut santri berkacamata asal Bogor ini, metode Turki Usmani sangat cocok dan memudahkannya dalam menghafal, disamping arahan dan lecutan semangat dari ustadz.

"Selain metode, kami mendapat dorongan dari aby kami. Kami juga harus bersemangat untuk menghafal. Metode ini sangat bagus," ungkapnya.

Kini, tiap tahun, ribuan putera puteri Indonesia mendaftarkan diri untuk menjadi santri di Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah. Ada yang melalui online, ada pula yang lewat ponpes atau sekolah. Mereka di test di Kanwil Kemenag masing-masing provinsi, dan selanjutnya mengikuti tes wawancara.

Selama belajar, para santri tidak dipungut biaya. Setelah hafal Al Quran, mereka akan melanjutkan belajar tafsir Al-Quran dan ilmu keagamaan lainnya di Istambul Turki, selama 2 hingga 3 tahun.

Selain menerima santri yang akan menghafal Al Quran, Ponpes Sulaimaniyyah juga menerima santri yang telah hafal untuk belajar agama Islam secara mendalam. "Di kami, selain tahfizh ada pula Program Tadris, yakni untuk para hafizh dan hafidzah untuk belajar Agama lebih mendalam," kata Deden Suhendar. (G-penk/mkd/mkd)